Biografi Riwayat Singkat
Sayyid Hasan Baseri bin Ahmad Baderi bin Abuthair Muhammad bin Abutha'am Ibrahim Assegaf
(الحبيب الحاج حسن البصرى بن
الحبيب الحاج محمد برسيه السقاب)
(L.1968M/1388H)
Sayyid Hasan Baseri adalah seorang Serjana (S1) berprofisi Pegawai Negeri Sipil pada Kementerian Agama, 21 tahun ia bekerja di Kementerian Agama Kab. Tapin (PPN/Penghulu KUA) kemudian mutasi ke Kementerian Agama Kab. Hulu Sungai Selatan tahun 2021. Ia adalah seorang yang shaleh, dan ia seorang yang ta’at beragama yang sangat memelihara iman dan islam, ia amat dekat dan kenal dengan Tuhannya, ia seorang yang bertanggungjawab kepada keluarganya dan ia selalu berusaha menjalankan syari’at yang diperintahkan Tuhannya secara ketat selama hidupnya, seperti shalat, puasa, zakat dan amaliah-amaliah dzahir dan amaliah-amaliah bathin lainya
1. Nasab Sayyid H.Hasan
Basri bin H.Muhammad Barsih bin Ahmad Baderi Assegaf
الْحَبِيْب حَسَنْ بصْرِىْ بِنْ مًحَمَّدْ بَرْسِيْه بِنْ اَحْمَدْ بَدْريْ بِنْ تَنْقِرُ الْغَوَى بِنْ اَبًوْ طَيْرٍمُحَمَّدْ بِنْ اِبْرَاهِيْمَ اي اَبًوْ طَعَامٍ بِنْ اَبُوْ بَكْرٍ الثَّاني بِنْ اَحْمَدْ صُحُفٍ بِنْ مًحَمَّدْ جَميْلً الدِّيْن بِنْ اَبًوْ بَكْرٍ بِنْ حَسَنٍ بِنْ هَاشِمٍ بِنْ مًحَمَّد بِنْ عًمَرَ الصُّوْفِيِّ ٍٍٍ[اى عُمَرُ الصَّافِيّ] بِنْ عَبْدُ الرَّحْمن بِنْ مُحَمَّد بِنْ عَلِيٍّ بِنْ اَلْاِمَامً عَبْدُ الرَّحْمن اى وَلِيُّ الله الْفَقِّيْه الْمًقّدَّم الثانيّ السَّقَّافُ بِنْ سَيِّدِنَا مًحَمَّد مَوْلَى اَلدَّوِيْلَةِ بِنْ سَيِّدِنَا عَلِيٌّ صَاحِبُ الدَّرْكِ بِنْ سَيِّدِنَا عَلْوِىْ الْغُيُوْرْ بِنْ سَيِّدِنَا الْفَقِّيْه الْمًقّدَّم مًحَمَّد بِنْ سَيِّدِنَا علي الوالد االفقيه بن سَيِّدِنَا الامام مًحَمّدْ صاحب مرباط بن سَيِّدُنَا اَلْاِمَامُ علي خالع قسم بن سيدنا عَلْوِيْ با عَلَوِيٌّ بِنْ سَيِّدُنَا اَلْاِمَامُ مًحَمّدْ الصَّاحِبُ الصُّمْعَةُ بِنْ سَيِّدُنَا اَلْاِمَامُ عَلْوِيُ الْمُبْتَكِرُعَلَوِيّيْن بِنْ سَيِّدُنَا اَلْاِمَامُ عَبْدُاللهِ [اى عُبَيْدُالله الصَّاحِبُ الْعَرْضِيُّ] بنْ سَيِّدُنَا الْاِمَامُ أَحْمَدُ الْاَبَحُ الْمُهَاجِرُ بِنْ سَيِّدُنَا الْاِمَامُ عِيْسَى الرُّوْمِيُّ بِنْ سَيِّدُنَا الْاِمَامُ مًحَمّدٌ النَّاقِبُ بنْ سَيِّدُنَا اَلْاِمَامُ عَلِيُّ الْعُرَيْضِيُّ بِنْ سَيِّدُنَا اَلْاِمَامُ جعفر الصادق بن سَيِّدُنَا اَلْاِمَامُ مًحَمّدْ الباقر بِنْ سَيِّدُنَا اَلْاِمَامُ عَلِيُّ زَينُ الـعـابدين بن سَيِّدُنَا اَلْاِمَامُ الْحُسَيْنُ بنْ السَّيِّدِةُ فَاطِمَةُ الزَّهْرَاءُ بِنْتُ مًحَمّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنْ عَبْدُ الله، ويعرف بالشريف باعلوي
2. Kelahiran Sayyid H.Hasan Basri bin H.Muhammad Barsih bin Ahmad
Baderi binTanqir Ghawa Assegaf
Sayyid H.Hasan Baseri lahir di Lumpangi, manakala data Raport awal
hilang, maka Kepala Sekolah SD ibu angkatnya menulis data di Ijazah SD sebagai
berikut : Nama Hasan Baseri, Tempat dan tanggal lahir : Kandangan, 27 Oktober 1968M/ 6 Sya’ban 1388M sesuai dengan Akta Kelahiran dan
Izajahnya. Ia lahir dari pasangan suami isteri shalih dan
shalihah Habib H.Muhammad Barsih dengan Hj.Masitah. Kalau pihak ibu, Habib H.Hasan Baseri,S.Ag bin Hj.Masitah binti Sabariah binti Butatil dengan Siti Khadijah. Sedangkan Hj.Masitah binti Salamat bin Ahmad.
Nama lengkapnya adalah
Habib H.Hasan Baseri,S.Ag bin H.Muhammad Barsih bin Ahmad Baderi bin Tanqirr Gawa bin Abuthair Muhammad
bin Abu Tha’am Ibrahim bin Abu Bakar as-Tsani bin Ahmad Suhuf bin Muhammad
Djamiluddin bin Sayyid Abu Bakar bin Hasan bin Hasyim bin Muhammad bin Umar as-shufy bin Abdurrahman bin Muhammad bin ‘Aly bin Abdurrahman Assegaf bergelar Al Faqih al Muqaddam Tsani.
3. Habib H.Hasan Baseri bin H.Muhammad Barsih bin Ahmad Baderi Assegaf Mendapatkan Pengajaran ilmu Agama
Dimasa kecil (lahir)nya Habib H.Hasan Baseri Assegaf hingga tahun 1980 berada di Desa Lumpangi,
kemudian dibawa orang tuanya ke Kandangan, diakhir tahun 1981 an tamat SDN
Karang Jawa Muka. Ia Mendapatkan Pengajaran Agama langsung dari : -Kedua orang
tua angkatnya an. KH.Zarkasi Ansor dan Ibunda Hj.Mayuri binti Muhsmmad Said.
Belajar baca Al Qur’an awal pada guru Samlan. Nawawi, Baihaqi,
Muhammad Asri. Oleh karenanya Dia pandai baca Al-Qur’an dan baca tulis arab”..
Guru-guru yang pernah saya
datangi dengan sepeda laki (sepeda Unta laki kepunyaan Tuan Guru KH. Zarkasi
Anshor) untuk belajar ilmu agama Islam al. :
- Tuan Guru KH. Zarkasi Ansor Bin Busyra (Desa Karang Jawa Muka) Kecamatan Padang Batung. Beliau adalah orang tua akat saya, saya tinggal di rumah Beliau kurang lebih sepuluh tahun. Beliau ngajar ilmu dasar dalam bahasa Arab, Ilmu Alat atau Nahwu (Basyahid), al Kawakib, al Bajuri dan Ianah dan Fathul Muin dllnya.
- H.ABDULLAH (Penghulu Desa Kerasikan) Kec. Sei Raya Kandangan. Beliau ngajar dari niat mandi, niat wudu, bacaan shalat wajib dan wirid-wiridnya dengan cara si murid membacanya hafalan hingga si murid fasih membaca tentang huruf dan makhrajnya. Dari Beliaulah, saya dapat izajah lisan dan ijin, boleh menjadi Imam shalat di Langgar atau di Masjid tahun 1985M. Teman belajar Muhammad Zaini, Muksin.
- H. DURJANI, Belajar kitab Jurmiyah, Kitab Kailani, dan Kitab Kawakib tahun 1985M... beralamat Desa Teluk Pinang Hamalau Kandangan, teman Muhammad Fadli.
- KH. ABDUL GANI Lc, Belajar bahasa arab, ngaji al Qur'an 1985 teman Rusri/Iyus.
- H. AHMAD ZAINI, Alamat Jambu Jembatan Merah, saya belajar lagu al Barjani dan Takhtim, misalnya lagu Usak, lagu Ras dan lagu Zarkah.
- H. MAIMUN, Beliau alumnus Bangil, alamat Teluk Masjid Kandangan, saya belajar kitab Aqa'idul Iman, Kitab Amal Ma'rifat, Kitab Aqidatun Najin dan Matan Al Bukhari tahun 1987M.
- KH. MAKKIE HEKMI,BA membaca Kitab Durratun Nasehen, Kitab al Azkar Nawawi dan Kitab Tanbihul Ghafilin dan Bahasa Arab, tempat belajar ruang kelas PGA Kandangan setiap Minggu pagi mulai jam 08.00-11.00 wita
- KH. ABDUL AZIZ SARBINI, Beliau alumnus Mekkah al Mukarramah, alamat Pulau Sepakat Kandangan, Kitab yang dibaca Risalah Qusyairiyah, Tafsir Murahul Labid, Tafsir Shawi dan Ihya Ulumuddin.
- KH. NURHANI, Beliau disebut orang dengan KAMUS BERJALAN, Karena Beliau setiap ada pertanyaan/ masalah dijawab langsung tanpa membuka kamus dan kitabnya, maksudnya beliau menguasai kamus dan hukum yang berkenaan dengan pertanyaan orang tsb. Saya belajar dengan beliau Kitab Mursyidul Amin dan Kitab Riyadus Shalihin (Hadis).
- TUAN GURU KH. QASIM, beralamat Sungai Kalang Kandangan, kitab-kitab yang dibaca antara lain - Kitab I'anah Thalibin, - Kitab Sirajut Thalibin, - Kitab Ibnu Aqil/al Hudari, - Kitab al Ighna (kitab fiqih), -Kitab Sunan Abu Daud.
- KH. ABDUL AZIZ SARBINI, Beliau alumnus Mekkah al Mukarramah, alamat Pulau Sepakat Kandangan, Kitab yang dibaca Risalah Qusyairiyah, Tafsir Murahul Labid, Tafsir Shawi dan Ihya Ulumuddin.
- KH. NURHANI, Beliau disebut orang dengan KAMUS BERJALAN, Karena Beliau setiap ada pertanyaan/ masalah dijawab langsung tanpa membuka kamus dan kitabnya, maksudnya beliau menguasai kamus dan hukum yang berkenaan dengan pertanyaan orang tsb. Saya belajar dengan beliau Kitab Mursyidul Amin dan Kitab Riyadus Shalihin (Hadis).
- TUAN GURU KH. QASIM, beralamat Sungai Kalang Kandangan, kitab-kitab yang dibaca antara lain : - Kitab I'anah Thalibin, - Kitab Sirajut Thalibin, - Kitab Ibnu Aqil/al Hudari, - Kitab al Ighna (kitab fiqih), -Kitab Sunan Abu Daud.
Saya belajar 8 lagu antara lain : misalnya lagu Husain-husaini, lagu Bayati, lagu Saba, lagu Nahwan, lagu Ras, lagu Sikah, lagu Dzarkah dan lagu Usak pada al Barjanji. Saya belajar pada guru a.Iman Ds.Hamalau, b.Abdul Majid, Ds. Paku, c.Syamsul Bahri, d.H.A.Zaini Ds. Jambu, e.Dengan Kawan-kawan. Ketika saya kelas II 'Aliyah saya dengan dua orang teman saya dipercaya untuk mengikuti Cerdas cermat atau Cerdas Tangkas disalah satu Sekolah (SLTA) semua pertanyaan Dewan Yuri dapat dijawab, tetapi manakala soal pertanyaan "Coba saudara baca ayat ini dan lagukan dengan lagu Saba" saya tidak bisa saat itu, dan "Coba saudara tebak bacaan ayat ini dan lagu apa namanya" saya tidak bisa saat itu hingga kami kalah Cerdas Tangkas itu. Itulah latar belakang belajar lagu seni baca al Qur'an saya.Bidang lagu ini kandas sebab saya kena penyakit paru-paru, sering muntah darah. Penyakit ini dapat sembuh tetapi efek sampingnya timbul penyakit ASMA ........ hingga saat ini..
Habib H.Hasan Basri H.Muhammad Barsih bin Masmurh (Murah) binti H.Bustani dengan Mardiah (Diah) H.Bustani pernah menjabat sebagai
Penghulu di Kandangan Hulu sekitar tahun 1920-1947-an hingga ia wafat tahun 1947M.
Nama lengkapnya isteri adalah "Hj. Masliana binti H. Muhmmad Yusuf bin H. Abdul Syukur
Hj.Maimunah binti Syarkawi bin Jantera
5. Habib H.Hasan Baseri bin H.Muhammad Barsih bin Ahmad Baderi Assegaf Menikah dengan Hj.Maslina binti H.Muhammad Yusuf) bin H.Abdul Syukur
Pada hari Kamis, tanggal 7 Maret 1991M/ 20 Sya'ban 1411H pagi, saya menikah dengan MASLIANA (nama kecilnya Maslina asal kota Raden Amuntai) binti (H.Muhammad Yusuf) atau H.Yusuf bin (H.Abdul Syukur) atau H. Syukur di KUA Kec. Kandangan.
Nama lengkapnya isteri adalah "Hj.Masliana binti H.Muhammad Yusuf bin H.Syukur atau dari pihak ibu : Hj. Masliana binti Hj.Maimunah (asal Alabio Amuntai) binti Karkawi bin Jantera atau Hj. Masliana binti Hj.Maimunah binti Masmulia. Sekarang tahun 2007 saya punya 6 orang anak, 3 orang anak lki-laki dan 3 orang anak perempuan
- Habib Muhammad Ibnu Mubarak,S.Pd dan lahir Selasa, 29 Juni 1993M/ 9 al Muharram 1414H.
- Habib Ibnu Salam,S.Pd,M.Pd dan lahir Rabu, 21 Oktober 1998M/ 01 Rajab 1419H
- Habib Muhammad Ibni 'Athaillah,S.T dan lahir Kamis, 05 Juli 2001M/ 13 Rabiul Akhir 1422H
Dan 3 anak perempuan syarifah an. :
- Siti Fatimah, anak pertama (meninggal saat lahir)
- Sulaihah, anak ketiga (meninggal saat lahir)
- Mawaddah, (meninggal saat lahir)
6. Sayyid H.Hasan Basri bin H.Muhammad Barsih bin Ahmad Baderi Assegaf diasuh/ diangkat anak oleh KH.Zarkasi Anshor bin Busyra dan Ibunda Hj.Mayuri binti Muhsmmad Said
Tahun 1980M Habib Hasan Basri diasuh dan diangkat anak oleh Tuan Guru KH. Zarkasi Anshor dan isterinya an. Hj. Maryuri binti Muhammad Said. Waktu itu KH. Zarkasi Anshor wakil Kepala Sekolah SMPN Karang Jawa dan Hj. Maryuri isterinya adalah Kepala SDN Karang Jawa Muka, alamat tempat tinggal Beliau Desa Karang Jawa Muka, Hasan bersekolah SD di Karang Jawa Muka ini dan tamat SDN tahun 1981. Tuan Guru KH. Zarkasi Anshor bin Busyra w,1995M dan isterinya an. Hj. Maryuri binti Muhammad Said, keduanya adalah orang tua angkat saya. Saya adalah anak yang ke 10 dari 9 putra/putri kandung beliau. Guru KH. Zarkasi Anshor adalah sosok Ulama Tauhid dan Fiqih, kalau di sekolah umum SMP beliau mengajar Pak Pancasila/ilmu akhlak. Hampir tidak ada waktu yang kosong bagi Guru ini. Beliau mengajari murid-muridnya baik dirumah, di Langgar ataupun di Masjid secara ruten. Beliau mengajar dahulu pakai sepeda laki yang saya pakai, sekarang Beliau mengajar pakai Vesva warna putih kehijauan
Saya tinggal bersama Beliau mulai tahun 1980M sampai dengan tahun 1991M, saya diajari Ilmu Nahwu dengan syahid dan ilmu sharafnya, saya dilatih membuat kalimat Indonesia diterjemahkan ke bahasa Arab. Selain itu saya juga belajar Ngaji al Qur'an secara khusus dengan Tuan Guru H. Shagir, beliau adalah Ulama ahlul Qur'an dibidang huruf, yang beralamat di Desa Karang Jawa Muka
7. Habib H.Hasan Baseri bin H.Muhammad Barsih bin Ahmad Baderi bin Tanqir Ghawa Assegaf Mengkaji Ilmu Ma'rifah jalan Thariqat Sufi al Junaidiyah
Ketika ia dimutasi tempat kerjanya ke Miawa Kec. Piani Kab. Tapin sebagai PPN dan keluarganya
tinggal di Kandangan, ia punya banyak waktu luang untuk belajar ilmu agama
baten. Pada tahun 2003M inilah ia mulai mencari Guru Mursyid tasauf
untuk amal baten. Mengapa ia mencari Guru Tasauf
?............??????????? Jawabnya adalah pada bulan antara Pebruari-Maret awal
tahun 2003 ia dengan Gr. Ahmad Sarpani datang
berkujung ke Majelis KH.Qasim Ds. Sungai Kalang Kandangan, Beliau adalah guru
kami. Beliau adalah seorang Ulama yang memponi, sangat dalam dan luas ilmunya,
sangat banyak kitabnya dan juga muridnya. Kami shalat Ashar berjama'ah dengan
beliau, kemudian kami mohon ijin minta waktu ada hajatan dengan beliau,
akhirnya Beliau mempersilahkan kami duduk menghadap Beliau. Beliau bertanya
" Ada apa ?" Kami jawab, kami membawa kitab Sirajut Thalibin Jilid I,
kami mohon kepada guru untuk membacakan dan menjelaskan maksudnya, maka kami
buka halaman 396-397 tertulis as Tsalisu al Mukasyafah. Kata Beliau
bahwa kamu belum mengerti nanti insya Allah akan mengerti.
Beliau tidak menanggafi yang kami
tentang isi kitab pada halaman tersebut, tetapi menyuruh kami banyak membaca
Hidzib an Nawawi dan membaca
shalawat kepada
Nabi Saw. Beliau ceritra sering bermusyafahah dengan Rasulullah mulai usia 40 tahun.......
Kata Beliau bahwa ketika berguru
dengan KH.Abdussalam Gambah Kandangan, meninggal dunia di Mekkah al Mukarramah,
konon jasadnya tidak hancur setelah dimakamkan berpuluh-puluh tahun. Kata
Beliau, hanya dia yang diberi amalan shalawat oleh Tuan Guru KH.Abdussalam sebayak 5000 kali sehari semalam.
KH.Qasim Sungai
Kalang Kandangan wafat Senin, 22 Ramadhan 1429H/22 September 2008M.
Disini ia sangat bersyukur kepada Allah, andaikata Beliau
jelaskan waktu itu maksud mukasyafah yang tertera pada Kitab Sirajut thalibin
jilid I tersebut, mungkin kami merasa puas dan tidak mencari guru lain lagi.
Lalu tidak pernah bertemu dengan thariqat al Junaidiyah al Bagdadiyah dan
tharikat lainnya.
Akhirnya ia berguru ke Desa Bihara Kecamatan Awaian, Kab. HST Barabai dengan
seorang Mursyid KH.Jumberi bin H.Ma'shum
bin H.Abu Bakar. Kami pertama kali datang ke Desa Bihara dan berkenalan dengan
Mursyid KH.Jumberi Bihara, hari Ahad, 26 Oktober tahun 2003M atau 29
Sya'ban 1424H. Jam 14.30 wita.
Jam 15.00 wita saya telah menerima bai'at thariqat
sufi al-Junaidiyah dan diajari tatacara tawajjuh muthlaq dan diberikan ijin untuk
mengamalkan thariqat sufi al Junaidiyah oleh Mursyid KH.Jumberi.
8. Ada Beberapa Ulama Tasawuf Yang Habib H.Hasan Baseri Assegaf Temui Untuk Menyempurnakan Tulisan tentang
thariqat al Junaidiyah al Bagdadiyah
Berikut ini akan saya sampaikan guru-guru Ulama Tasauf yang pernah Penyusun temui di Majelis – rumahnya :
- Guru KH.Jumberi bin H.Ma'shum bin H.Abu Bakar, Beliau dikenal Jamaah kami Kandangan dengan sebutan “Guru Bihara”. Beliau adalah Guru Mursyid Thariqat Junaidiyah dan kami mengambil thariqat ini. hari Ahad, 26 Oktober tahun 2003M atau 29 Sya'ban 1424H. Jam 14.30 wita. Jam 15.00 wita saya telah menerima bai'at thariqat sufi al Junaidiyah.
- Guru H.Sateria, (adik Kandung KH.Subeli ) Ds. Ampulungan, Kec. Kelua Kab. Tabalong, mulai 2003M hingga ....... Beliau adalah Guru Mursyid Thariqat Junaidi.
- Guru Abdul Hamid,w.2007 Ds. Limbar Barabai mulai tahun 2005.Beliau adalah Guru ilmu tasauf yang banyak mengupas tentang Ma'rifah harus melalui jalan Nur Muhammad.
- Guru Shaleh, Ds. Pantai Hambawang tahun 2005, membaca Kitab Sirajut thalibin.
- Guru Ahmad Sarkati bin H.Rasyidi, Ds. Simbar Parigi Rantau tahun 2005. Beliau adalah Guru Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah dan kami mengambil thariqat ini. merima Bai:at dan talqin dzikir sir (ismu dzat) 5000x thariqat ini hal duduk Khidmad dari Senin Malam, Jam 12.30 Wit tanggal 21 ke 22 Nopember 2015M/ 20 Syawal 1426H di rumah Gr. Asmaran Ds.Parigi, Kecamatan Bakarangan, Kabupaten Tapin, Kami berdua saudara kandung (Habib H.Hasan Baseri,S.Ag dan Habib Muhammad Ariatim,S.Pd Assegaf) ikut suluk pertama kali pada Thariqat Naqshabandiyah di bawah bimbingan Guru Ahmad Sarqati bin Ahmad Kusasi di Serawi (Ds. Parigi-simbar) Rantau dari Sabtu pagi tgl 29 & 30 September 2007M. Senin tgl 1 Oktober 2007M/ 17, 18 dan 19 Ramadhan 1428H jam 10.00 wita setelah diperiksa oleh Guru Mursyid Sarqati bin Ahmad Kusasi kami diperbolehkan keluar kelambu. Amaliah dzikir sirr ismu dzat dari 5000 naik menjadi 7000 sebagai wirid yang dibaca setiap hari.
- Guru Habib Muhammad Afandi bin Habib Hasan Baderi dari Jogjakarta Ds. Simbar Parigi Rantau tahun 2005. Beliau adalah Guru Mursyid Thariqat Alawiyah dan saya mengambil thariqat ini. Bai’at terjadi malam Sabtu/Jum’at Malam tgl. 3 Agustus 2007M/20 Rajab1428H jam 10.30 wita sd.11.00 wita untuk gelombang kedua, tempat rumah wakil Bupati Tapin an, Ahmad Fauzi.
- Guru Muhammad Amin, Ds. Aluan Besar Kec. Pagat Barabai/HST hari Ahad, 11 Maret 2007, menurut Beliau jalan yang paling mudah untuk ma'rifat dengan Allah Swt adalah melalui Nur Muhammad. Beliau memberikan Skema ttg pengenalan melalui Nur Muhammad.
- Syaikh KH. Syairaji bin H. Fandi Maqri, Beliau adalah Mursyid Thariqat Sya’baniyah dan saya mengambil thariqat ini. Rabu, 22 Mei 2013M/13 Rajab 1434H jam 20,30 wita
- Guru KH. Ahmad Zaini bin H. Birhasani Desa Pagat Kabun Kab. Hulu Sungai Tengah, Beliau dikenal masyarakat dengan sebutan “Guru Jajai”. Beliau adalah Mursyid Thariqat Sya’dzaliyah dan saya mengambil thariqat ini. Bai’at thariqat ini diambil tgl. 30 Sya’ban 1434H /09 Juli 2013M, shalat Ashar berjamaah dgn Gr di Majelis Ta’lim, ba’da Ashar, Ds Pagat Kebun
- Abah Guru Muhammad Jamberi bin Ahmad Darani Desa Jambu Hilir Kab. Hulu Sungai Selatan. Selasa 17 November 2015M/shafar 1432H, jam 17.15 wita Beliau banyak membahas ttg Keesaan Tuhan melalui Pengenalan Diri. Beliau Menghadiahkan Buku/Kitab Barencong dan Risalah Syair dan Pantun Pengenalan Diri.
9. Habib H.Hasan Baseri Assegaf mengambil Thariqat al-Junaidiyah dengan Guru Mursyid KH. Jumberi bin H.Ma’shum bin H.Abu bakar hari Ahad, 26 Oktober 2003 Masehi
Habib H.Hasan Baseri,S.Ag bin H.Muhammad Barsih bin Ahmad Baderi bin Tanqirr Gawa bin Abuthair Muhammad bin Abutha’am Ibrahim bin Abu Bakar Ats-Tsani bin Ahmad Suhuf bin Muhammad Djamiluddin bin Habib Abu Bakar Assegaf (Datu Lumpangi) datang pertama kali ke Desa Bihara dan Mengambil Bai’at dan Talqin Dzikir thariqat Sufi al Junaidiyah (thariqatul Qaum) pada Guru Mursyid KH.Jumberi bin H.Ma’shum bin H.Abu bakar hari Ahad, 26 Oktober 2003 Masehi atau 29 Sya’ban 1424 Hijeriyah jam15.00 wita Kec. Awaian Kab. Hulu Sungai Tengah (Barabai). Sekarang Desa Bihara Kec. Awaian menjadi wilayah Kabupaten Balangan ibu kota Paringin, Prov. Kal Sel.
2. Pada hari itu saya dan Habib Ariatim
Assegaf di bai’at,
di ajari tawajjuh muthlaq dan tawassul membaca surat al Fatihah 5 kali sebelum
tawajjuh muthlaq dan juga pelimpahan talqin dzikir thariqatal Junaidiyah al
Bagdadiyah (thariqatul Qaum) serta
mencatat sanad silsilahnya.
3. Kitab, Ar Risalah Bahjatul ‘Abiid lil Jama’ah Thariqat al Junaidiyah yakni Thariqat al Qaum dan Ar Risalah Umdatul Hasanah lil Jama’ah Thariqat al Junaidiyah yakni Thariqat al Qaum, keduanya disusun sebagai “Benteng Pertahanan Thariqat al Junaidiyah.”
Sebanarnya sejak itu saya mulai
menulis-mencatat dari oktober 2003 tentang thariqat al Junaidiyah al Bagdadiyah
...... tentang perjalanan batin saya selama mengamalkan thariqat sufi tersebut.
Banyak guru-guru Mursyid thariqat yang saya datangi ....... untuk menambah
wawasan dan tulisan saya hingga pada pertengahan tahun 2007, tulisan saya itu
selesai dengan memuat mata pelajaran thariqat al Junaidiyah al Bagdadiyah
antara lain :
1. 8 Macam sifat dijalani untuk hak Allah SWT,
2. 8 Macam sifat dijalani untuk hak Kehambaan dan
3. 45 Orang Biografi bagi Silsilah thariqat al
Junaidiyah al Bagdadiyah.
Kedua macam No.1 & 2 itu saya
jadikan satu buah buku/kitab yang diberi nama : "Ar Risalah UMDATUL HASANAH LIL JAMA'AH THARIQATIL AL
JUNAIDIYAH" Sedangkan 45 Orang
Biografi bagi Silsilah thariqat al Junaidiyah al Bagdadiyah dituangkan sebuah
buku/kitab yang diberi nama : "Ar Risalah BAHJATUL 'ABIID LIL JAMA'AH
THARIQATIL AL JUNAIDIYAH"
Kami berdua saudara kandung (Habib
H.Hasan Baseri, S.Ag dan Habib Muhammad Ariatim,S.Pd Assegaf) suluk pertama kali pada Thariqat
Naqshabandiyah di bawah bimbingan Guru Sarqati bin Ahmad Kusasi di Serawi (Ds. Parigi-simbar) Rantau dari
Sabtu pagi tgl 29,30 September 2007M.
Senin tgl 1 Oktober 2007M/ 17, 18 dan 19 Ramadhan 1428H jam 10.00 wita setelah
diperiksa oleh Guru Mursyid Sarqati bin Ahmad Kusasi kami diperbolehkan keluar
kelambu. Amaliah dzikir sirr ismu dzat dari 5000 naik menjadi 7000 sebagai
wirid yang dibaca setiap hari.
Hari Jum'at sore, 16 Ramadhan 1428H /28 September 2007M.
Satu bulan 5 hari setelah wafatnya Guru Bihara. Setelah menghadiri Khataman
Sughra di Majelis Da'watul Haq di Bihara tanggal 17 Ramadhan 1428H. Jum'at sore
kami H. Hasan Baseri, S.Ag dan Muhammad Ariatim) 16 Ramadhan 1428H/27 September
2007M dan menziarahi makam Guru KH. Jumberi Ma'shum. Kami shalat Magrib, Isya
dan shalat Tarawih di langgar Guru. Setelah selesai shalat Tarawih menunggu
jama'ah dari Desa lain, setelah jama'ah terkumpul di Majelis Da'watul Haq
dilaksanakanlah Khataman Sughra yang dipimpin oleh Orang yang lebih tua ilmunya
dari Jama'ah Khataman Sughra. Sekitar
jam 11.00 wita Khataman itu selesai kemudian kami minta izin pamit untuk pulang
ke rumah dimalam itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar